Reng Madhureh Noles

Bismillah,

Hmmmm, pengen bikin project ari judul tulisan ini, kira-kira apa ya topik yang cocok dan menarik untuk sekarang-sekarang ini, tentunya menggunakan bahasa Madura. Mulai dari sekedar pantun, tulisan sederhana sampai yang serius sekalipun juga gak masalah. Rasa-rasanya harus dimulai dari saya dulu ini. Ok, ganbarimasu kudasai !!!. Jangan lupa kunjungi blognya mbak iis ya murid-murid meiji sekalian :

yang mau belajar tentang apa saja atau mau nanya-nanya silahkan ya.

Posted in General | Leave a comment

Menyapa Kembali di 2015

Setelah lama tidak bertemu, hari ini kami kembali menyapa semua pengunjung dan pembaca semua. Hallo, apakabar ? semoga kebaikan dan keberkahan tercurah untuk kita semua.

Dengan sapaan ini, semoga menjadi jalan untuk Meiji Centre bisa memberikan rona dan warna di dunia maya, tetap memberikan manfaat meskipun lewat tulisan ataupun informasi-informasi singkat. Mohon Do’a dari semuanya semoga kiprah Meiji Centre mendapatkan ridho dan bimbingan Allah SWT.

InshaaAllah visi Meiji Centre “Your Truly partner for golbal education” terwujud. Aamiin.

Selamat malam dan selamat mensyukuri setiap anugerah yang dititipkan untuk kita.

-Salam Pendidikan-

Posted in General | Leave a comment

Ragam Pengajian Rutin Bareng MC

Assalamu’alaikum teman-teman semua,

Gimana kabarnya? Alhamdulillah, luar biasa, Allahu Akbar. Wah keren pada semangat semua teman-temannya. Semoga semangat teman-teman semakin memacu perkembangan meiji centre….Amin dan Insha Allah.

Senenggnya bisa ngaji

Hanya ingin berbagi info saja kalau setiap malam minggu setelah isya’ MC mengadakan pengajian rutin loh. Teman-teman yang meskipun belum menjadi murid di MC bisa hadir kok, teman-temannya baik-baik.

Nah, untuk bentuk pengajiannya gimana ? kadang nonton bareng, kadang juga dalam bentuk materi, ada juga dalam bentuk bagi-bagi cerita dari teman-teman, bentuk kuisnya juga ada…hmm “apalagi ya?” ouw ya ada juga yang bentuk kayak diskusi di TV-TV gitu ada yang jadi nara sumber, moderator, penjawab sementara yang lain nanti akan bertanya.

Apa siy maksud diadain acara pengajian :

– Menambah pengetahuan tentang keislaman. Pengajian gak mesti ngaji dan diam di dalam masjid, tapi bisa juga bertukar pikiran dan mendengarkan materi keislaman.

– Ajang silaturrahim inter dan antar sahabat Meiji. Jadi kalau suka berantem nanti bisa sejuk hati dan pikirannya sehabis mendengarkan pengajian.

– Memupuk kepekaan sosial anak-anak sehingga murid di MC bukan murid yang egois dan mau menang sendiri, tapi  murid yang selalu peduli, berbagi dan siap membatu teman-temannya. Misalnya setiap minggu digilir siapa yang membawa makanan.

Seru kann??? makanya datang saja ke pengajian rutin MC yang acaranya penuh ragam.

Posted in KEAGAMAAN | Leave a comment

Baik pada Orang Lain

Bismillah,

Artikel ini diperoleh dari situs http://www.pengembangandiri.com, berikut isinya :

Hatinya remuk.  Ia merasa ia telah melakukan segalanya.  Ia berusaha menjadi bos yang baik.  Maka ia penuhi kebutuhan staf-stafnya.   Para staf butuh meningkatkan kualitas diri.   Maka semua stafnya ia ikutkan sebuah pelatihan pengembangan diri. Pelatihan yang terkenal dan mahal.  Para staf butuh refreshing.  Maka ia ajak semua staf beserta keluarganya berlibur.

Tapi kenapa kinerja mereka tak jua meningkat?  Kenapa selalu banyak kesalahan di kantornya?  Kenapa yang ia ucapkan tak juga dituruti?  Kenapa banyak kelalaian terjadi sampai-sampai kantornya kecurian?  Kenapa ia harus marah-marah dulu untuk membuat semua orang bekerja dengan benar?

Seorang teman mengeluhkan semuanya itu.   Pernahkah hal yang sama terjadi dengan anda?  Anda merasa sudah berusaha maksimal untuk orang lain, tapi ternyata harapan anda tak kunjung terpenuhi.   Kekecewaan pun meruak di segenap penjuru hati.

Apa yang jadi penyebab semua itu?  Saya menemukan jawabannya pada sebuah kisah sederhana.

Seorang pria kaya raya menyiapkan berkantong-kantong emas untuk dibagikan pada yang membutuhkan.  Itu adalah usaha dan bukti bahwa ia senang berbagi dan berbuat baik untuk sesamanya.  Ia pikir, masalah banyak orang akan selesai dengan emas itu.

Maka ia pun keliling kotanya.  Orang-orang menyambutnya dengan gembira.  Orang-orang miskin berterima kasih sekali padanya.  Banyak yang mencium tangannya.   Maka ia pun pulang dengan hati gembira.  Niat baiknya disambut luar biasa.  Harapannya banyak orang miskin yang akan meningkat kehidupannya.  Ia pun terus mengulangi perbuatannya itu.  Setiap kali ia melakukannya, setiap kali pula ia pulang dengan hati yang puas dan gembira.

Sampai suatu ketika, sebuah fakta terpampang di depannya.  Harapan agar tindakannya membuat orang-orang miskin punya kehidupan yang lebih baik, ternyata tak terbukti.  Ia menemukan orang-orang miskin itu tetap miskin.  Emas yang ia berikan memang membuat mereka senang dan terbantu.  Tapi hanya beberapa hari saja, emas itu sudah habis.   Mereka kembali ke kondisi penuh penderitaan.  Sampai ia datang membawa emas lagi.  Dan itulah yang terjadi.  Berulang-ulang.   Ia mengira sudah melakukan yang terbaik agar orang-orang miskin itu berubah hidupnya.  Rupanya ia keliru.

Maka ia rubah perbuatan baiknya.   Emas yang untuk dibagikan ia gunakan untuk membangun pabrik.  Ia latih orang-orang miskin sampai terampil dan bisa bekerja dengan baik di pabrik.  Pendapatan mereka meningkat.  Bahkan mereka jadi senang belajar sendiri.  Sang orang kaya pun senang.  Niat baiknya berhasil.  Maka mulailah berdiri pabrik-pabrik dengan tujuan mulia yang sama.

Saudara, menjadi baik di mata orang lain harus lah benar-benar sesuai dengan sudut pandang orang lain.  Jangan terjebak dengan sudut pandang kita sendiri.  Jangan memberi emas pada orang yang butuh cangkul.  Jangan memberi cangkul pada orang yang butuh buku.  Jangan memberi buku pada orang yang butuh makan.

Maka ketika kita mau baik di mata orang lain:

*  Jadilah setia pada yang tidak ada.

Sangat mudah menyerang dan membicarakan keburukan orang yang tidak ada.  Mereka tidak bisa membela diri.  Karena itu, siapapun yang tak setia pada yang tidak ada, sesungguhnya mereka adalah orang lemah yang tak punya kekuatan apa-apa.  Saudara, jangan pernah membicarakan keburukan siapapun.  Teman-teman anda akan berpikir: “Dia membicarakan si Fulan yang tidak ada.  Jangan-jangan, dia juga membicarakan keburukanku waktu aku tidak ada”.  Bila sudah begini, orang lain tak akan percaya lagi pada anda.

* Tanyakan : “Apa yang bisa saya bantu?”

Sangat mungkin orang lain butuh bantuan.  Tapi mereka sungkan memintanya.  Maka pertanyaan emas ini benar-benar menunjukkan kesediaan anda untuk membantu orang lain.  Dan, karena anda bisa membantu, maka anda sedang menambah tabungan kebaikan pada sesama.   Bertanya seperti ini saja sudah menunjukkan kualitas anda.   Apalagi bila anda benar-benar membantu dengan kualitas yang terbaik.

* Sensitif pada kebutuhan orang lain.

Mulailah dari hal-hal yang kecil.  Mengambil minum bagi teman yang sedang makan.  Membawakan barang bawaan teman yang terlalu berat dan banyak.  Menyampaikan pesan.  Memberi tumpangan pulang.  Meng-SMS teman dan menanyakan kabar.

Lalu meningkat ke hal-hal yang lebih besar.  Menawarkan pinjaman uang pada teman yang kesusahan.  Menyiapkan waktu bagi teman yang butuh curhat.  Menengok teman yang sakit. Membantu persiapan pernikahan teman.  Dan sebagainya. (Oleh : Supardi Lee).

 

Posted in General | Leave a comment

Berlarilah !!!

Bismillah,

Ini quote sekaligus penyemangat buat kita semua di hari yang penuh berkah dan rahmah ini :

“Berlarilah dengan IKHLAS dan biarkan Allah yang memberikan Rezeki” (Ary Ginandjar, ESQ). Hal ini merupakan bentuk implementasi dari sa’i dimana setiap jemaah berlari-lari kecil dari bukit shafa dan marwah secara berulang-ulang, lakukan dengan ikhlas dan insyaAllah rezeki akan hadir…Amin Yaa Ghaniiy Yaa Mughniiy Yaa Mukhlis.

**

Semoga bermanfaat.

Posted in QUOTE | Leave a comment

Bakti Sosial di Area Persawahan

Assalmu’alaikum teman semua,

Dengan bersedakah hidup makin berkah, ceria dan bermakna

***

 

Bakti sosial sekaligus sepeda santai&berpetualang

Untuk mengisi liburan di hari minggu biasanya pasukan meiji mengadakan acara. Tepat hari Minggu kemarin, 31 Oktober 2010 kami mengadakan acara bakti sosial dengan membagikan baju layak pakai ukuran kecil, ada juga tas serta sedikit baju berukuran orang dewasa.

 

Tadinya baju-baju ini akan dibagikan di suatu wilayah sekolah yang menurut informasi dari seorang murid di MC yang ibunya kebetulan menjadi guru di sekolah yang bersangkutan “murid-murid di sana kurang begitu mampu, sampai-sampai megambil baju milik orang lain yang masih di jemuran tanpa pamit”. Semoga kita semua tidak meniru perilaku yang seperti ini, ingat “tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan di bawah (menerima)”.

 

Memberi itu Indah

Dengan mengayuh sepeda bersama-sama, kami menyusuri sekolah yang dimaksud, dalam perjalanan di dekat sungai kami menemukan seorang petani dengan kondisi baju yang sobek bagian belakangnya dan dengan langkah kaki yang agak melambat karena kakinya mengalami sakit. Saya pun meminta mereka berhenti dan membagikan sebuah kantong plastik yang berisi baju siapa tahu berguna untuk anak-anaknya. Rupanya bapak petani yang siap membajak sawah dengan cangkulnya itu sudah tak memiliki anak-anak yang kecil, maka kami pun menyarankan untuk diberikan kepada cucunya. Ingat lagi : “sedekah gak hanya dalam bentuk uang, barang atau tenaga juga bisa disedekahkan”. Setelah memberikan bungkusan yang dikumpulkan dari para murid MC, kami pun melanjutkan perjalanan menuju sekolah yang dimaksud.

 

"terimakasih ya Nak" (senengnya bisa ngobrol bareng nenek)

Alhasil, kami tidak menemukan sekolah yang dimaksud, maka kami pun mengayuh sepeda dengan jalur sekenanya sambil menikmati panorama desa yang sejuk dan bersahaja. Tak dinyana, kami kembali lagi ke area dimana kami bertemu dengan seorang bapak petani yang kami beri bungkusan tadi. Kami beristirahat sejenak di sana dan terlihat di depan mata para petani yang sedang asyik menanam padi. Tergoda oleh ketulusan mereka yang tanpa pamrih menyediakan beras yang tiap pagi kami santap maka kami pun sepakat untuk memberikan bungkusan tersebut kepada mereka saja dan mohon maaf niat kami untuk memberikannya pada teman-teman di sekolah yang belum kami temukan tersebut belum terwujud, semoga nanti bisa berbagi dengan teman-teman di sekolah sana.

 

Buat anaknya aja ya Pak

Sebagian dari kami menuju ke persawahan dan membagikan langsung bungkusan yang kami bawa kepada mereka. Tak lupa kami mengobrol santai dan singkat dengan mereka. Yaa Allah, bahagianya rasanya bisa mengenal dan berbagi bersama mereka. Semoga barang yang sudah kami berikan dan kami kumpulkan bisa bermanfaat.

 

Syukurlah, ternyata ibu msh punya anak yg masih kecil2

Ouw ya (jangan sampai lupa cerita ini), saat kami menuju ke persawahan ada seorang anak kecil yang sedang bermain dengan kerbau maka kami pun memanggil mereka karena kami bermaksud ingin membagikan bungkusan yang kami bawa kepadanya. Kami pun memanggilnya dan apa yang terjadi? si anak kecil ini lari terbirit-birit dang tunggang langgang karena mungkin kami dipikir sebagai seorang penculik anak. Hahahahaha, benar-benar pengalaman yang tak terlupakan dan membuat teman-teman kecil saya yang lain ikut-ikutan terbahak dengan mengatakan “aku juga gitu mbak, kata Ibu klo ktemu sama orang yang gak dikenal lari aja dan jangan mau klo dikasi-kasi ntar diculik”. Seperti ini jugakah anak kecil itu? kurang lebih lah ya.

***

Semoga cerita yang sedikit ini bermanafaat bagi teman-teman semua dan memotivasi kita semua untuk selalu peduli terhadap sekitar. Membahagiakan orang lain itu tidak harus selalu dengan uang, dengan memberikan barang atau tenaga serta senyuman sudah mampu membahagiakan orang lain. Memberikan kepada orang lain berarti memberikan hadiah kepada diri kita sendiri. Yuk kita mulai dari sekarang !!!.

 

 

Posted in SOSIAL | Leave a comment

Teknik Mewarnai Hemat

Assalamu’alaikum teman-teman semua,

Apakabar semuanya, baik-baik saja kan ya? Semoga semuanya diberikan kesehatan dan selalu semangat untuk belajar !!!

***

 

Ada Sari dan Jeckie

(Hanya ingin berbagi), beberapa hari yang lalu bertempat di Hall, Gramedia Expo Surabaya 2 orang teman dari Meiji Centre mengikuti workshop menggambar dan mewarnai yang diadakan oleh Faber Castel. Acara yang seru dan mendidik ini diikuti oleh teman-teman cilik dan ada juga yang besar.

Di sini akan dibagi hal-hal yang didapat selama menemani 2 orang perwakilan tersebut (Sari dan Jeckie), yaitu :

 

Ayo dikeluarkan connector pen warna hitamnya!!

1. Bertemu dengan teman-teman lain yang berasal dari sebuah yayasan di Surabaya. Menyenangkan bisa bertemu mereka karena jadi tahu tentang aneka warna dunia anak-anak.

 

Ini dia produk-produk yang dipamerkan

Ada juga produk yang super ceria ini

2. Bisa menonton pameran produk-produk dalam negeri yang kreatif dan artistik serta harga yang terjangkau bagi yang punya uang loh ya.

3. Nah ini dia yang terpenting, mendapatkan ilmu bagaimana menggambar dan mewarnai yang hemat.  Ini dia cara-caranya (seingat saya ya) :

— teknik swikling, yaitu mewarnai dengan cara spiral (kruwel-kruwel). Dengan hanya membuat spiral yang dipenuhi dalam suatu objek/gambar, teman-teman bisa membuat gambar lebih hidup.

— teknik pointlsm, yaitu hanya memberikan titik-titik pada gambar/objek yang akan diwarnai.

— teknik kontur (garis), yaitu membuat garis di dalam sebuah gambar/objek dengan hanya mengikuti pola gambar/objek tersebut.

— teknik patterning, nah klo gak salah ini yang teknik campuran.

Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat contoh di bawah ini ya dan selamat mencoba teman-temanku semua, kalau bingung jangan malu-malu bertanya dan menuliskan komentarnya ya

 

Meski Hemat Tapi Tetap Bagus kan?

Posted in General, PENDIDIKAN | 1 Comment

Maaf Lahir dan Batin (1431 H)

Alhamdulillah,

Mumpung masih dalam nuansa syawal dengan segenap pengurus Yayasan Kholifah Al-Rashid mengucapkan mohon maaf lahir dan batin atas kata dan sikap yang kurang berkenan.

Semoga Ramadhan tahun ini memberikan banyak keberkahan bagi kita semuanya dan Allah memberikan kelancaran dan kemudahan setelahnya..Amin yaa Mujib.

Waa Syukurillah,

-Yayasan Kholifah Al-Rashid-

Posted in General | Leave a comment

Happy Ramadhan 1431 H

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Segenap pengurus yayasan Kholifah Al-Rashid mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1431 H. Semoga kita semua diberikan banyak kebaikan di Ramadhan tahun ini dan marilah kita semua berlomba-lomba untuk kebaikan. Mohon maaf lahir dan batin, jika ada kata yang silap dan tindakan yang khilaf.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

#ya_aras.

Posted in General | Leave a comment

Pendidikan Kita – Oleh DR. Rhenald Kasali

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Semoga artikel perdana yang saya dapatkan di milis sebelah bisa menjadi trigger untuk menyemarakkan blog ini sekaligus pembelajaran bagi tim MC. InsyaAllah.

*****

Lima belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat.

Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana.

Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah. Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri. Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?” “Dari Indonesia,” jawab saya. Dia pun tersenyum.

Budaya Menghukum

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.

“Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. “Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak-anaknya dididik di sini,”lanjutnya. “Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! ” Dia pun melanjutkan argumentasinya.

“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya. Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.

Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor. Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.

Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti. Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan. Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan.

Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.

Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya.
“Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan. Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.

Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. “Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.” Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif.

Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

Melahirkan Kehebatan

Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya. Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas…; Kalau,…; Nanti,…; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh. Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh. Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.

Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.

Posted in General | Leave a comment